SUMBER INFORMASI DESA

Recent Posts

Sabtu, 16 Juli 2016

Sikak


Bahasa memang memiliki keunikannya yang luar biasa. Ibaratnya tanpa adanya bahasa sudah bakal dipastikan mustahil kita mampu berkomunikasi dengan baik. Lantas kemudian saya pribadi hendak menyampaikan ihwal sikak agar kita semua tidak terjebak pada pemahaman yang tidak baik. Ibaratnya jika sikak adalah teks, maka wajar jika teks tersebut dilihat dan dibaca oleh orang yang melihat. Memang terdengar tidak lazim kalau kita secara terbuka dan ngawur menggunakan teks ini.

Misalnya dalam suasana shalat jum'at tiba-tiba kita ambil mix langsung stand up di mimbar menggeser posisi khotib. Lantas, kita langsung ngomong sidang jum'at yang sangat sikak sekali. Marilah kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Gusti Alloh. Sebab, hanya Gusti Allohlah yang paling mengerti sikak kita. Nah, ini contoh penggunaan kata sikak yang ngawur. Padahal meskipun tujuan kita adalah baik. Namun, akan sangat tidak lazim sekali.

Kita tahu, ketika satu teks sudah dilempar pada kerumunan khalayak ramai. Sudah barang tentu akan terjadi perebutan makna dan tafsir yang berbeda-beda dari setiap kepala. Kalau bahasa jawanya "seje silit seje anggit", yakni beda pantat tentunya beda pendapat.

Sebuah teks apabila sudah dilepaskan begitu saja. Tentunya akan berlarian kesana sini. Teks akan bertemu dengan berbagai macam manusia. Taruhlah misalnya saya berujar seperti ini : , "sikakku (baca-sajakku) kau kubebaskan, berlarilah ke seberang/menerabas/aku tahu hampir setiap mata ingin membunuhmu/sampaikanlah suluk sikakku pada kekasih temanku/barang kali besok berdua/aku dan kekasih temanku/pura-pura tersedu menabur kembang-kembangan/di makam pahlawan/ terima kasih teman/ kau pahlawanku/. Nah, penggunaan sikak disini yang memiliki makna yang berbeda dengan penggunaan sikak yang lain. Sikak disini seperti ungkapan bahagia. Tujuannya sebagai ucapan terima kasih pada temannya. Sebab, temannya mati lebih dulu & sudah bisa ditebak saya kejatuhan durian muda wkwkwkwkwk. Ini hanya perumpaan penggunaan sikak.

Oke, kita semua tahu bahwa sikak itu memang salah satu produk teks dari temanggung. Kata-kata sikak acap kali digunakan untuk meredakan emosi yang sedang terbakar atau juga bisa digunakan untuk meluapkan emosi yang sudah lama terpendam. Taruhlah contoh misalnya kita sudah janjian mau makan bareng dengan teman-teman. Tapi ternyata justru kita malah ditinggal begitu saja. Nah, untuk meredakan emosi biasanya kita akan mengucapkan, "sikak, kok aku malah ditinggal".

Sebenarnya, memang sikak sering kali dikaitkan dengan tafsiran yang negatif. Tidak jarang pula biasanya orang yang acap kali menggunakan kata sikak. Sering dicibir sebagai manusia yang tidak punya tatakrama dan orang yang tidak berpendidikan. Nah, oleh sebab itu saya mencoba meredefisinikan teks tersebut. Dalam situasi yang seperti ini dibutuhkan orang nekad atau bisa kita sebut manusia setengah gila yang mau keluar dari pakem kebahasaan. Manusia setengah gila berbeda dengan manusia satu dimensi yang terjebak pada gemerlap fatamorgana rok tetangga. Dengan demikian, saya mohon maaf jika ada yang tidak sepaham dengan sikak ini. Bagi saya sudah jelas bagimu agamamu dan bagiku agamaku. Pokoknya gak ada istilah sepiring berdua kalo masalah keimanan kepada Gusti Alloh hahaha.

Bagi saya sikak adalah kata unik nan baik yang dirujukkan pada keadaan si pengucap sikak. Sikak adalah keadaan yang luar biasa bahagianya. Bentuk lain dari rasa syukur kepada Gusti Alloh adalah sikak itu sendiri. Sikak adalah keadaan yang penuh keakraban. Sikak seperti kopi yang menghilangkan rasa ngantuk kita. Sikak adalah bentuk lain dari cinta yang lebih dalam. Sikak adalah kebersamaan tanpa mengenal batas suku dan agama. Sikak adalah ketulusan hati dari orang yang sedang mengalami sikak yang sangat dahsyat. Sikak adalah ketika kita merindukan manusia lainnya dan masih banyak lagi sikak yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Akhirnya, saya mohon dengan hormat bahwa sikak disini adalah kata unik dari temanggung. Saya menyebutnya sebagai redefinisi teks sikak. Sebab, ini keluar dari bentuk lazimnya dan dibutuhkan manusia-manusia pilihan yang mampu menghargai teks sikak sebagai kata-kata yang renyah didengar dan menggemuruhkan hati. Kita membutuhkan manusia-manusia yang mampu melawan arus dan membawa suasana baru dalam perbendaharaan bahasa kita sehari-hari. Iya, kita butuh manusia-manusia baru pembawa pesan yang terdalam dari teks sikak....

Pokoknya sikakku sikakkmu adalah sikakita.

0 komentar:

Posting Komentar