Pendidikan
merupakan faktor penting yang mempunyai andil besar dalam memajukan
suatu bangsa, bahkan peradaban manusia. Tujuan pendidikan itu merupakan
tujuan dari negara itu sendiri. Pendidikan yang rendah dan tidak
berkualitas akan terus mengundang para penjajah, baik penjajahan secara
fisik maupun non fisik, seperti penjajahan intelektual, pemikiran,
ekonomi, sosial, politik dan agama. Hal ini senada dengan ungkapan
“kebodohan bukanlah karena penjajahan tetapi kebodohanlah yang
mengundang penjajah”.
Bangsa
Indonesia merdeka setelah proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus 1945. Kemerdekaan ialah terbebasnya suatu bangsa dari belenggu
penjajahan.karena dari awal kemerdekaan bangsa inilah suatu Bangsa yang
sudah merdeka dapat leluasa mengatur laju bangsa dan pemerintahan untuk
mencapai tujuan yaitu menyejahterakan masayarakat bangsa itu sendiri.
Namun
setelah bangsa indonesia merdeka dan bebas dari penjajahan,Kemerdekaan
tidak sepenuhnya menyelesaikan berbagai persoalan negara. Kemerdekaan
politik sesudah masa penjajahan oleh pemerintah Jepang dan Belanda itu
lebih mudah dicapai dibandingkan dengan rekonstruksi kultural masyarakat
dan renovasi system pendidikan kita, khususnya pendidikan Islam karena
tekanan psikologi yang dialami ketika penjajahan saat itu.
Mengamati
perjalanan sejarah pendidikan Islam pada masa penjajahan Belanda dan
Jepang sungguh menarik dan memiliki proses yang amat panjang. Belanda
yang menduduki Indonesia selama 3 ½ abad dan Jepang selama 3 1/ 2 tahun
meninggalkan kesengsaraan, mental dan kondisi psikologis yang lemah.
Dengan misi gold, glory dan gospelnya mereka mempengaruhi pemikiran dan
iedeologi dengan doktrin-doktrin Barat. Akan tetapi kita sepatutnya
bangga dengan perjuangan para tokoh Muslim pada masa itu yang berupaya
sekuat tenaga untuk mengajarkan Islam dengan cara mendirikan lembaga –
lembaga pendidikan Islam seperti madrasah, pesantren, majlis taklim dan
sebagainya. Dari lembaga inilah kemudian lahir tokoh- tokoh muslim yang
berperan besar dalam mewujudkan kemerdekaan dan membela risalah Islam.
Materi yang dipelajari menggunakan referensi dan kitab-kitab kuning
berbahasa Arab seperti safinah, Bulughul Marom, dan sebagainya selain
itu ilmu jiwa, ilmu hitung pun dipelajari. Pada saat itu disamping
menuntut ilmu mereka harus berjuang melawan penjajah.
Itulah
sekilas tentang pendidikan Islam pada zaman penjajahan Belanda dan
Jepang. Setelah merdeka, bangsa Indonesia merasa mampu menghirup angin
segar di negerinya sendiri karena telah terlepas dari penjajahan. Akan
tetapi, sikap, watak dan mental bangsa yang terjajah akan menjadi
kendala tersendiri bagi perkembangan negara, khususnya pendidikan Islam
di Indonesia.
Pendidikan Islam pada masa Kemerdekaan ini dapat kita bagi menjadi beberapa periode:
1. Pendidikan Islam Pada Masa Orde Lama
2. Pendidikan Islam Pada Masa Orde Bar
3. Pendidikan Islam Pada Masa Reformasi
4. Pendidikan Islam Masa depan
Seiring
dengan perkembangan zaman, persoalan yang dihadapi pun semakin
bertambah seperti sistem pendidikan yang sesuai dengan tujuan, visi dan
misi negara itu. Masuknya pemikiran-pemikiran barat yang secara tidak
langsung meracuni pemikiran-pemikiran Islam dan berbagai krisis yang
melanda negeri ini menjadi bagian dari polemik dunia pendidikan
khususnya pendidikan Islam saat ini.
0 komentar:
Posting Komentar