SUMBER INFORMASI DESA

Recent Posts

Minggu, 22 Mei 2016

TIGA GOLONGAN PENCARI ILMU

TIGA GOLONGAN PENCARI ILMU
Sedikit inspirasi yang saya ambil dari Bidayatul Hidayah, bahwa manusia di dalam proses menuntut ilmu itu terbagi menjadi tiga golongan yang wajib kita ketahui sebagai pemburu ilmu, dari sekian banyak manusia yang ada di muka bumi ini mempunyai niat atau alasan yang berbeda - beda dalam menuntut ilmu, akan tetapi pada intinya semua akan masuk dalam tiga kelompok ini, yaitu :
Pertama : Orang yang mencari ilmu dengan niat untuk menjadikannya sebagai bekal ke akhirat maka dia tidak berniat dengan mencari ilmu kecuali hanya untuk mendapat keridhaan dari Allah. Maka orang ini termasuk di dalam golongan orang yang beruntung.
Kedua : Orang yang mencari ilmu untuk mendapatkan keuntungan sesaat (dunia) dan mendapatkan kemuliaan, pangkat dan harta benda, sedangkan dia sendiri menyadari hal ini dan merasakan di dalam hatinya akan kejahatan keadaan yang sedang dialaminya dan kehinaan maksudnya. Maka orang ini adalah berada di dalam golongan yang berbahaya. Jikalau dia mati sebelum sempat bertaubat, maka dibimbangi ia akan mati dalam keadaan "su-ul khatimah" kemudian urusannya terserahlah kepada kehendak Allah (dimaafkan atau disiksa). Tetapi kalau dia mendapat taufik sebelum matinya lalu dia bertaubat dan sempat mengamalkan ilmu yang telah dituntutnya dan sempat pula membuat pembetulan terhadap apa yang terciderai dan tercuai. Maka bolehlah dia dikumpulkannya bersama golongan yang beruntung, kerana orang yang bertaubat daripada dosanya sama seperti orang yang tidak berdosa.

Ketiga : Orang yang telah dikuasai oleh syaitan maka ia menjadikan ilmu yang dimilikinya itu sebagai alat untuk menghimpun / mengumpulkan harta benda dan bermegah-megah dengan kedudukkan dan merasa bangga dengan apa yang dimilikinya. Dia menggunakan ilmunya itu untuk mencapai segala hajatnya dan untuk meraup keuntungan dunia. Walaupun demikian, dia masih terpedaya  dengan rasa percya dirinya bahawa dia mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Allah kerana dia memiliki zahirnya menyerupai para ulama. Dia bercakap seperti percakapan ulama dan berpakaian seperti pakaian ulama, pada hal zahir dan batinnya penuh dengan tamak dalam menghimpun kekayaan dunia. Orang yang seperti ini termasuk dalam golongan orang yang binasa, jahil dan tertipu, sangat tipis harapan untuk ia bertaubat kepada Allah kerana dia telah meras bahwa dirinya termasuk di dalam golongan orang yang baik, padahal ia telah lupa akan firman Allah Ta’ala dalam Surah Al-Shaf ayat 2 yang artinya : 'Wahai orang yang beriman, kenapa kamu memperkatakan barang yang tidak kamu amalkan ?"
Dan orang ini sebenarnya termasuk dalam golongan yang dimaksudkan oleh Rasulullah SAW. dalam sabdanya yang artinya : "Selain daripada Dajjal ada satu perkara yang sangat aku bimbangkan lebih daripada Dajjal ? . Lalu ada orang yang bertanya: Apakah itu wahai Rasulullah ? Nabi SAW menjawab :Mereka ialah Ulama Su' yakni ulama yang jahat."

Dajjal itu tujuannya sudah jelas untuk menyesatkan manusia tetapi ulama Su' ini walaupun lidahnya pandai memalingkan orang lain daripada cinta dunia, namun amal dan perbuatan mereka adalah mengajak orang lain membuat kejahatan karena amalan seseorang itu lebih berkesan daripada percakapannya. Dan orang ramai lebih mudah tertarik dengan perbuatan ulama Su' daripada perkataan mereka. Maka perkataan ulama Su' ini lebih banyak dibanding perbuatan mereka walaupun perkataannya mengajak dalam hal kebaikan.
Orang yang jahil sebenarnya belum berani menghimpun dunia banyak banyak kecuali setelah mereka melihat keberanian ulama Su' ini. Maka ilmu yang ada pada mereka menjadi sebab keberanian orang ramai membuat berbagai maksiat. Maka inilah yang sangat dibimbangkan oleh Nabi SAW. Namun demikian, nafsu amarah ulama Su' ini selalu membisikkan di telinga mereka bermacam-macam angan-angan dan membisikkan kepadanya bahwa dia telah banyak menabur jasa di kalangan manusia sehingga dia layak untuk menerima bermacam-macam anugerah dari Allah SWT.  Nafsunya juga mengkhayalkan kepadanya bahwa dia adalah lebih baik daripada hamba-hamba Allah yang lain. Wahai para penuntut ilmu, Maka jadikanlah dirimu bersama dengan golongan yang pertama dan hati-hatilah supaya engkau tidak termasuk di dalam golongan yang kedua kerana banyak sekali orang yang lalai yang telah diragut oleh kematian sebelum dia sempat bertaubat, Dan jangan sekali engkau termasuk ke dalam golongan yang ketiga karena engkau akan terjerumus ke jurang kebinasaan yang tidak dapat diharapkan, diselamatkan atau diperbaiki lagi. ( Syam)

0 komentar:

Posting Komentar